Di tengah hiruk pikuk kegembiraan para kontestan yang melaju ke babak berikut, tampak beberapa wajah yang lesu, menahan rasa sedih dan kecewa yang luar biasa akibat penolakan para juri. Seorang gadis remaja berlari sempoyongan. Rambutnya yang panjang berwarna coklat yang diikat ikal seakan menari-nari diterpa angin. Ia berjalan perlahan mendekati papan pengumuman berwarna biru tua yang tengah dikerumuni para kontestan lain. Setelah mencari begitu lama, ia tersenyum. Kontestan yang berada di sebelahnya bertanya , " Kamu masuk 10 besar yah?? " Gadis itu terdiam, kemudian tersenyum dan menggelengkan kepala kepada kontestan tadi. Kontestan tadi bertanya pada sang gadis, " Lalu mengapa kamu terlihat gembira dan antusias ? Aku saja yang ditolak sangat jengkel pada juri-juri itu! " Gadis itu menjawab dengan tenang, " Sudahkah kamu lihat baik-baik kondisi kakiku? " Kontestan tadi mengernyit , melihat ke arah kaki gadis muda itu dan terkejut. Kontestan tersebut langsung berpikir , " Bisa-bisanya gadis ini berani masuk ke kompetisi balerina nasional bermodal kaki yang cacat? "
Seolah menjawab pertanyaan tersebut , si gadis cacat berkata, " Aku memang cacat dan aku punya mimpi yang besar. Aku tahu pasti sulit mengikuti pertandingan ini, tetapi buatku kemenangan dan kekalahan punya prosentase yang sama. Aku hanya tinggal menunggu kesempatan berikutnya untuk memperoleh kemenangan."
Kontestan tersebut terbelalak."Jadi, kamu mau ikut kontes lagi tahun depan, mm, dengan keadaanmu yang ..."
Gadis itu menjawab , "Tentu, selama aku masih sanggup berjuang, aku belum kalah. Kekalahan akan datang ketika kita berhenti berharap dan berjuang. Benar bukan ? Kamu mau kan ikut serta kontes berikutnya?"
Kontestan yang sebelumnya sudah patah semangat untuk ikut kembali lantaran ditolak berkali-kali ini tersentak, dan dengan senyum matang, " ya, aku pasti ikut ! Kita berjuang bersama yah! "
Gadis itu tersenyum seraya melambaikan tangan pada kontestan lain, berjalan tertatih-tatih menuju kedua orang tuanya yang menunggu dengan senyum penuh kebanggaan. Apapun hasilnya, gadis itu tetaplah pemenang bagi kedua orang tua dan sahabat-sahabatnya.
Kegagalan datang ketika Anda berhenti berharap dan berjuang
Sabtu, 03 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
I love this story, thanks for sharing
Posting Komentar